Method dalam kelas yang sama, yang nilai pada attribute private disebut Method Setter, sedangkan method yang masih dalam kelas yang sama namun mengambil nilai dari attribute private disebut Getter. Dari program yang telah kita buat sebelumnya, kita dapat mengimplementasi Method Getter dan Setter dengan melakukan beberapa perubahan . Sebagai berikut :
Kelas Main :
public class Main {
public static void main(String[] args) { musiman durian = new musiman(); durian.setNama("durian"); durian.setJenis("memiliki biji ");
Class merupakan sarana pengkapsulan kumpulan data dan kumpulan method Java. Contoh yang kita buat kali ini adalah membuat contoh sederhana dari superclass "Buah" yang didalamnya terdapat subclass "Musiman" dan " Tidak musiman" .
Pertama-tama kita buat kelas-kelas untuk menuliskan program utama dan program-program yang tercakup didalam SuperClass . Contohnya dapat dilihat sebagai berikut :
Kelas Main :
public class Main{ public static void main(String[] args){ musiman durian = new musiman("durian","memiliki biji"); tidak musiman kelapa = new tidak musiman("kelapa","tidak memiliki biji"); musiman rambutan = new musiman("rambutan","memiliki biji"); tidak musiman pisang = new tidak musiman("pisang","tidak memiliki biji"); musiman mangga = new musiman("mangga","memiliki biji");
public class musiman extends buah { public musiman (String nama, String jenis) { super (nama, jenis); } public String 6 bulan () { return "setiap 6 bulan" ; } }
Kelas tidak musiman :
public class tidak musiman extends buah { public tidak musiman (String nama, String jenis) { super (nama, jenis); } public String selalu ada() { } }
OUTPUT :
init: deps-jar: compile: run: Nama :durian ,Jenis :memiliki biji Nama :kelapa ,Jenis : tidak memiliki biji Nama :rambutan ,Jenis : memiliki biji Nama :pisang ,Jenis : tidak memiliki biji Nama :mangga ,Jenis : memiliki biji BUILD SUCCESSFUL (total time: 0 seconds)
Class Sederhana dengan Hinding dan Encapsulation Dari program yang telah kita buat sebelumnya, kita dapat mengimplementasi Method Getter dan Setter dengan melakukan beberapa perubahan . Sebagai berikut :
Kelas Main :
public class Main {
public static void main(String[] args) { musiman durian = new musiman(); durian.setNama("durian"); durian.setJenis("memiliki biji ");
Class merupakan sarana pengkapsulan kumpulan data dan kumpulan method Java. Contoh yang kita buat kali ini adalah membuat contoh sederhana dari superclass "Buah" yang didalamnya terdapat subclass "Musiman" dan " Tidak musiman" .
Pertama-tama kita buat kelas-kelas untuk menuliskan program utama dan program-program yang tercakup didalam SuperClass . Contohnya dapat dilihat sebagai berikut :
Kelas Main :
public class Main{ public static void main(String[] args){ musiman durian = new musiman("durian","memiliki biji"); tidak musiman kelapa = new tidak musiman("kelapa","tidak memiliki biji"); musiman rambutan = new musiman("rambutan","memiliki biji"); tidak musiman pisang = new tidak musiman("pisang","tidak memiliki biji"); musiman mangga = new musiman("mangga","memiliki biji");
public class musiman extends buah { public musiman (String nama, String jenis) { super (nama, jenis); } public String 6 bulan () { return "setiap 6 bulan" ; } }
Nama : Boby hendrik Wijaya Kelas : 3KA16 Npm : 10107352
TUGAS Bahasa Indonesia 1
Sejarah bahasa indonesia Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36). Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara. Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen (I-Tsing:63,159), Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089). Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice, 1078:19), yang berdampingan dengan Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin. Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Sumber: http://balaibahasabandung.web.id/bdg/index.php?...id..
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Konsep Penulisan Ilmiah
Ejaanialahpenggambaranbunyibahasadalamkaidahtulis- menulis yang distandarisasikan; yang meliputipemakaianhuruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian anda baca.
PEMAKAIAN HURUF
1.Hurufabjad:abjad yangdigunakandalam ejaanbahasaIndonesia terdiri atas huruf-huruf: Aa, Bb, Cc, Dd, Ee, Ff, Gg, Hh, Ii, Jj, Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Pp, Qq, Rr, Ss, Tt, Uu,Vv, Ww, Xx, Yy, Zz.
2.Hurufvokal: a, e, i, o, u.
3.Huruf konsonan: b, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
4.Hurufdiftong: ai, au, ai.
5.Gabungan konsonan: kh, ng, ny, sy.
PENULISAN HURUF KAPITAL
Huruf kapital dipakai sebagai berikut.
1.Huruf pertama kata pada awal kalimat
2.Huruf pertama petikan langsung
3.Ungkapanyang berhubungandengannamaTuhan,kitabsuci, termasuk kata ganti
4.Gelarkehormatan,keturunan,dankeagamaanyang diikutinama orang.
5.Namajabatan,pangkatyang diikutinamaorang atau yang dipakai sebagai penggantinamaorangtertentu,namainstansi,atau nama tempat.
6.Huruf pertama unsur-unsur nama orang
7.Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Kata ganti ku, mu, nya, kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya ataumendahuluinya, kecuali pada Mu dan Nya yang mengacu pada Tuhan harus ditulis dengan huruf kapital dandiberi tanda hubung (-).
Contoh: Nasihat orang tua harus kauperhatikan
Anakku, anakmu, dananaknyasudah menjadi anggota perkumpulan itu.
O, Tuhan kepada-Mulah hamba meminta pertolongan.
F.Kata Depan
Kata depandi, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali yang sudahdianggap sebagaisatu kesatuansepertikepadadan daripada.
Contoh: Dimana ada gula, di situ ada semut.
Pencuri itu keluar dari pintu belakang.
Mahasiswa itu akan berangkat ke luar negeri.
G.Kata Sandang
Kata si , sang, hang, dang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh: Muhammad Ali dijuluki petinju “si Mulut Besar”.
2.Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh:Jika engkau pergi, aku pun akan pergi.
Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun,bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
3.Partikel peryang berarti ‘mulai’, ‘demi’, ‘tiap’ ditulis terpisah.
Contoh: Harga BBM naik per ! April.
Mereka masuk satu per satu.
Harga kertas Rp 25.000,00 per rim.
I.Singkatan dan Akronim
1.a.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik.
Contoh: Suman Hs..
Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum)
M.B.A. (Master of Business Administrtion)
M.Sc. (Master of Science)
Bpk. (Bapak)
Sdr. (saudara)
b. Singkatan nama resmi lembaga pemasyarakatan dan ketatanegaraan,badanatauorganisasi,sertadokumenresmi yang terdiriatashurufawalsetiap kataditulisdenganhurufkapital dan tidak diikuti tanda titik.
Contoh: DPR, GBHN, KTP, PT
c.Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Contoh: dll. hlm.sda. Yth.
d.Lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh: Cu , cm, kg, Rp
2.a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnyadengan huruf kapital.
Contoh: ABRILANIKIPSIM
b.Akronim nama diri yang berupa gabungansuku kataatau gabunganhurufdansuku katadarideretkataditulisdengan
huruf awal huruf kapital.
Contoh: Akabri, Bappenas, Iwapi, Kowani
c.Akronim yang bukan nama diri yang berupagabungan huruf, suku kata,ataupungabunganhurufdansuku katadarideret
kataseluruhnyaditulis dengan hurufkecil. Contoh:pemilu,
c.Abad kedua puluh dikenal sebagai abad teknologi.
2.Lambang bilanganyang dapatdinyatakandengansatu atau dua kata ditulisdengan huruf, kecualijika beberapalambang dipakai berturut-turut.
Contoh:
a.Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
b.Kendaraan yang beroperasi di Bandung terdiri atas 1.000 becak angkot, 100 metro mini,
dan 100 bus kota.
3.Lambang bilangan padaawalkalimatditulisdengan huruf.Jika perlu,susunan kalimatdiubahsehinggayangtidakdapat dinyatakan dengan satu atau duakatatidak terdapatdiawal kalimat.
Contoh:
a.Dua puluh mahasiswa mendapat beasiswa dari perusahaan itu.
b.#150orang pegawai mendapat perintah dari pemerintah.(salah)
c.Sebanyak 150 orang prgawai mendapa penghargaan pemerintah.
PEMBENTUKAN ISTILAH DAN PENULISAN UNSUR SERAPAN
Definisi istilah : Kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan maknakonsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Khususdalambidang peristilahanyangmenyangkut39 bidang
istilah itu disesuaikan dengan pedoman pembentukan istilah.
Beberapa sumber bahasa yang dapat dijadikan sumber istilah :
1.Bahasa Indonesia / Melayu
1.1Katayang paling tepatmengungkapkanmaknakonsep,proses, dan keadaan.
-bea=> pajak barang masuk dan barang keluar
-cukai => pajak hasil perusahaan atau industri
-pajak =>iuranwajib darirakyatsebagaisumbangankepada negara.
Pajak kekayaan, tontonan, PBB, dll
1.2 Kata yang paling singkat daripada kata lain yang berujukan sama
- gulma => tumbuhan pengganggu
- suaka => perlindungan
- kosa => perbendaharaan
1.3 Kata yang bernilai rasa baik dan sedap didengar
- pramuniaga => pelayan toko besar
- pembantu => babu/jongos
- karyawan => pekerja / buruh
- pemandu / pramuwisata => penunjuk jalan
2.Bahasa – bahasa daerah serumpun
BahasaIndonesiamasihkekurangankata–katayang bernilairasa atau kata–kataefektifyangmelambangkancurahanhatimasyarakat. Di antarakata–katarasayang sudahsering digunakandalampemakaianbahasa Indonesia sekarang,
- sempoyongan => terhuyung –huyung seperti hendak jatuh
- bertele – tele => berbicara tidak jelas ujung pangkalnya
- bobrok => rusak sama sekali (bangunan/akhlak)
- nyeri => sakit pada salah satu bagian tubuh
- langka => susah didapat
- lugas => apa adanya (zakelijk)
- tuntas => selesai sepenuhnya
- pesangon => uang untuk karyawan yang diberhentikan
3.Bahasa asing
Pemakaian istilah asing dapat dilakukan apabila memenuhi syarat sbb:
3.1 Istilah asing yang dipilih lebih cocok karenakonotasinyaatau lebih bermakna tepatjika dibandingkan dengan persediaan kata yang ada
- konfirmasi => penegasan atau pengesahan
- amatir => tanpa bayaran
- logis => masuk akal
- insentif => pendorong / perangsang
- spontan => tanpa diminta – minta / dengan sendirinya
3.2 Istilah asing yang dipilih lebih singkat bila dibandingkan dengan terjemahannya
- dokumen => surat – surat penting yg menjadi bukti
- akulturasi=>perpaduanunsurkebudayaanyang satu dengan yang lain hinggamenimbulkan kebudayaan yang baru.
2.sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian;
3.dalamteksdramasesudahkata yang menunjukanpelaku dalam percakapan
4.kalau rangkaianatau pemerianitu merupakanpelengkap yang mengakhiripernyataan;
5.diantarajilidatau nomordanhalaman,diantarababdan ayat dalam kitab –kitab suci, atau di antara judul dan anak judul suatu karangan (karangnAliHakim,PendidikanSeumurHidup : Sebuah Studi, sudah terbit).
F.Tanda hubung (-) dipakai :
1.untuk menyambungsuku–sukukatadasaryangterpisah karena pergantianbaris;
2.untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya;
3.menyambung unsur–unsur kata ulang;
4.menyambung huruf kata yang dieja;
5.untuk memperjelas hubungan bagian–bagian ungkapan;
6.untuk merangkaikanse-denganangka,angkadengan–an, singkatan huruf besar dengan imbuhan atau kata;
7.untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
G.Tanda pisah (--) dipakai :
1.untuk membatasipenyisipankataatau kalimatyang memberi pelajaran(kemerdekaanbangsaitu –sayayakin akantercapai – diperjuangkan oleh
2.untuk menegaskanadanyaaposisiatau keteranganyang lain sehinggakalimatmenjadi
lebih jelas(Rangkaianpenemuan ini – evolusi, teori kenisbian, dankinijuga pembelahan atom – telahmengubah konsepsi kita tentang alamsemesta).
3.di antaraduabilanganatau tanggalyang berarti‘sampaidengan’ atau diantara nama
dua kota yang berarti ‘ke’ atau sampai (1945 – 1950 :Bandung –Jakarta).
H.Tanda elipsis (. . .) dipakai :
1.untuk menggambarkankalimatyangterputus:Misalnya:Kalau begitu … ya,